Carapengikatan ke belakang metode Collins merupakan salah satu model perhitungan yang berfungsi untuk menentukan suatu titik koordinat, yang dapat dicari dari titik-titik koordinat lain yang sudah diketahui, dengan cara pengikatan ke belakang. Metode ini di temukan oleh Mr.Collins tahun 1671.
Titik0 dimulai dari garis negara Inggris. Mengarah ke Indonesia akan menjadi angka positif. Kebalikannya koordinat Longitude minus adalah arah kebalikan. Dimana titik koordinat GPS 0,0 dan 0:180 Koordinat 0:0 ada di dekat negara Ghana sebagai koordinat 0:0:0 dari koordinat bumi. Titik balik Longitude ada di dekat Hawai dengan koordinat 0:180.
View IE MISC at University of California, Davis. A. Tujuan Menentukan letak titik berat bidang homogen baik yang teratur maupun yang tidak teratur. B. Landasan Teori Sebuah benda terdiri
GPSAdvance memungkinkan kita untuk meletakkan lebih dari satu koordinat, dengan adanya pengaturan durasi tiap perpindahan, serta opsi Looping (berulang). Mari langsung saja kita lihat ulasan mengenai cara menemukan titik spot orderan gojek yang ramai dengan mudah secara lengkap dibawah ini. Cara Mengetahui Titik Spot Gojek Yang Ramai Dengan Mudah
Untukmenentukan koordinat titik-titik A, B dan C sebetulnya cukup hanya diperlukan 3 (tiga) buah data sudut dan 3 (tiga) buah data jarak, yaitu B1, B2, B3, d1, d2, d3. Tetapi karena yang diukur ada 9 (sembilan) buah data sudut dan jarak, maka terdapat ukuran Iebih. Menurut hitung perataan karena ada ukuran lebih maka dapat disusun persamaan
ContohSoal Titik Berat Benda. 1. Dari benda homogen berikut, carilah koordinat titik berat benda tersebut! Penyelesaian: Untuk menyelesaikan dan mencari titik berat benda homogen tersebut, pisahkan terlebih dahulu dari masing-masing komponen dengan memisalkannya: Dengan memisalkan masing-masing komponen penyusun selanjutnya cari titik pusat (x
. Postingan ini membahas contoh soal letak titik berat bidang homogen seperti bidang gabungan persegi panjang, persegi dan segitiga yang disertai pembahasannya atau penyelesaiannya. Setiap benda terdiri atas titik-titik materi atau partikel yang masing-masing memiliki berat. Resultan dari seluruh berat partikel disebut gaya berat benda. Sedangkan titik tangkap gaya berat disebut dengan titik berat benda-benda homogen yang memiliki bentuk teratur, sehingga memiliki garis atau bidang simetris, maka titik berat benda terletak pada garis atau bidang simetris tersebut. Rumus titik berat untuk bidang homogen berbentuk bidang dua dimensi sebagai berikut.→ x = x1 . A1 + x2 . A2 + …+ xn . AnA1 + A2 + …+ An → y = y1 . A1 + y2 . A2 + … + yn . AnA1 + A2 + …An Rumus titik berat untuk bidang homogen berbentuk ruang bidang tiga dimensi sebagai berikut.→ x = x1 . V1 + x2 . V2 + …+ xn . VnV1 + V2 + …+ Vn → y = y1 . V1 + y2 . V2 + … + yn . VnV1 + V2 + …Vn Rumus titik berat untuk bidang satu dimensi sebagai berikut.→ x = x1 . L1 + x2 . L2 + …+ xn . LnL1 + L2 + …+ Ln → y = y1 . L1 + y2 . L2 + … + yn . LnL1 + L2 + …Ln Keteranganx = letak titik berat dari sumbu xy = letak tiitk berat dari sumbu yx1, x2, xn = letak titik berat dari sumbu x bidang ke-1, ke-2, ke-ny1, y2, yn = letak titik berat dari sumbu y bidang ke-1, ke-2, ke-nA = luas bidangV = Volume bidangL = panjang bidangLangkah-langkah menentukan titik berat bidang homogen gabungan sebagai berikutBagi bidang gabungan menjadi beberapa titik berat masing-masing luas/volume/panjang masing-masing rumus titik berat bidang gabungan disumbu X dan Y dengan rumus soal 1Letak titik berat dari bangun bidang pada gambar dibawah dari sumbu X adalah…Contoh soal letak titik berat bidang gabungan persegi panjang dan segitigaB. 4 cmC. 3,3 cmD. 3 cmE. 2 cmPembahasan / penyelesaian soalBidang diatas dibagi menjadi dua yaitu persegi panjang dan segitiga seperti gambar dibawah berat bidang gabungan persegi panjang dan segitigaLuas persegi panjang A1 = 6 . 3 = 18 titik berat x1 = 3 ; y1 = 1,5 dan dan luas segitiga A2 = 1/2 . 3 . 3 = 4,5 titik berat x2 = 4,5 ; y2 = 4. Kemudian tentukan titik berat dari sumbu x dengan rumus dibawah ini.→ x = x1 . A1 + x2 . A2A1 + A2 → x = 3 . 18 + 4,5 . 4,518 + 4,5 → x = 54 + 20,2518 + 4,5 → x = 74,2522,5 = 3, soal ini jawabannya soal 2Suatu sistem bidang homogen ditunjukkan seperti soal letak titik berat bidang huruf TKoordinat titik berat sistem benda adalah…A. 4 ; 3 mB. 4 ; 4,6 mD. 4 ; 5 mE. 4 ; 5,4 mPembahasan / penyelesaian soalBidang diatas dibagi menjadi dua yaitu persegi panjang bawah dan persegi panjang atas seperti gambar dibawah berat bidang huruf TLuas persegi panjang bawah A1 = 4 . 6 = 24 titik berat x1 = 4 , y1 = 3 dan luas persegi panjang atas A2 = 8 . 2 = 16 titik berat x2 = 4 , y2 = 7. Selanjutnya menentukan titik berat dari sumbu x dengan rumus dibawah ini.→ x = x1 . A1 + x2 . A2A1 + A2 → x = 4 . 24 + 4 . 1624 + 16 → x = 96 + 6440 → x = 16040 = menentukan titik berat dari sumbu Y dengan cara dibawah ini.→ y = y1 . A1 + y2 . A2A1 + A2 → y = 3 . 24 + 7 . 1624 + 16 → y = 72 + 11240 → y = 18440 = 4, titik berat 4 ; 4,6. Soal ini jawabannya soal 3Perhatikan gambar bidang homogen dibawah gabungan persegi panjang & segitigaKoordinat titik berat benda bidang simetris terhadap titik O adalah….A. 2 ; 4B. 2 ; 3,6C. 2 ; 3,2D. 2 ; 3E. 2 ; 2,8Pembahasan / penyelesaian soalKita bagi menjadi 2 bidang seperti gambar dibawah berat bidang gabungan persegipanjang & segitigaLuas persegi panjang A1 = 4 . 6 = 24 titik berat x1 = 2 ; y1 = 3 dan dan luas segitiga A2 = 1/2 . 2 . 6 = 6 titik berat x2 = 2 ; y2 = 8. Selanjutnya kita hitung letak titik berat dari sumbu X yaitu→ x = x1 . A1 + x2 . A2A1 + A2 → x = 2 . 24 + 2 . 624 + 6 → x = 48 + 1230 → x = 6030 = kita hitung titik berat disumbu Y→ y = y1 . A1 + y2 . A2A1 + A2 → y = 3 . 24 + 8 . 624 + 6 → y = 72 + 4830 → y = 12030 = titik berat bidang gabungan nomor 4 adalah 2 , 4 atau jawabannya soal 4Letak titik berat bidang homogen dibawah ini terhadap titik O adalah …Bidang homogen huruf LA. 2 ; 2B. 2 ; 3C. 2 ; 4D. 3 ; 2E. 3 ; 3Pembahasan / penyelesaian soalBidang diatas dibagi menjadi dua yaitu persegi panjang vertikal dan persegi panjang titik berat bidang huruf LKita tentukan letak titik berat dari sumbu X dengan cara dibawah ini.→ x = x1 . A1 + x2 . A2A1 + A2 → x = 0,5 . 1 . 10 + 3,5 . 5 . 21 . 10 + 5 . 2 → x = 5 + 3510 + 10 → x = 4020 = tentukan letak titik berat dari sumbu y sebagai berikut→ y = y1 . A1 + y2 . A2A1 + A2 → y = 5 . 1 . 10 + 1 . 5 . 21 . 10 + 5 . 2 → y = 50 + 1010 + 10 → y = 6020 = letak titik berat bidang huruf L diatas adalah 2 ; 3 atau jawaban soal 5Sebuah bidang homogen seperti pada soal letak titik berat nomor 6Letak titik ordinat bidang yang diarsir terhadap sisi B adalah..Pembahasan / penyelesaian soalBidang diatas dibagi menjadi dua yaitu persegi panjang besar dan lubang segitiga. Luas persegi panjang besar A1 = 4 . 8 = 32 titik berat x1 = 2 ; y1 = 4 dan luas segitiga A1 = 1/2 . 4 . 3 = 6 titik berat x1 = 2 ; y1 = 6. Letak titik berat dari sumbu Y sebagai berikut.→ y = y1 . A1 – y2 . A2A1 – A2 → y = 4 . 32 – 7 . 632 – 6 → y = 128 – 4226 → y = 8626 = 4313 = 3 413 Soal ini jawabannya soal 6Letak titik berat sistem benda seperti gambar dibawah ini adalah…Contoh soal letak titik berat nomor 6A. ; 2B. 1 ; 1 3/5C. 2/5 ; 1 4/5D. 1 ; 1 4/5E. 2 ; 2Pembahasan / penyelesaian soalBidang diatas dibagi menjadi dua yaitu persegi besar dan lubang berbentuk persegi panjang kecil seperti gambar dibawah titik berat persegi panjangLuas persegi besar A1 = 4 . 4 = 16 titik berat x1 = 2 ; y1 = 2 dan luas lubang persegi panjang kecil A2 = 2 . 2 = 4 titik berat x2 = 1 ; y2 = 2. Selanjutnya menentukan titik berat dari sumbu x dengan cara dibawah ini.→ x = x1 . A1 – x2 . A2A1 – A2 → x = 2 . 4 . 4 – 1 . 2 . 24 . 4 – 2 . 2 → x = 32 – 416 – 4 → x = 2812 = 73 = 2 13 .Kemudian menentukan titik berat dari sumbu y dengan rumus dibawah ini.→ y = y1 . A1 – y2 . A2A1 – A2 → y = 2 . 4 . 4 – 2 . 2 . 24 . 4 – 2 . 2 → y = 32 – 816 – 4 → y = 2412 = letak titik berat persegi panjang nomor 1 adalah 2 ; 2 atau jawaban soal 7Letak koordinat titik berat benda homogen terhadap titik O pada gambar berikut adalah …Contoh soal letak titik berat nomor 7A. 4 ; 3B. 4 ; 3C. 4 ; 3D. 3 ; 4E. 3 ; 3Pembahasan / penyelesaian soalPembahasan soal letak titik berat nomor 7Letak titik berat koordinat x sebagai berikut.→ x = x1 . A1 – x2 . A2A1 – A2 → x = 3 . 48 – 3 . 1248 – 12 → x = 144 – 3636 = 3Letak titik berat koordinat y sebagai berikut.→ y = y1 . A1 – y2 . A2A1 – A2 → y = 4 . 48 – 5 . 1248 – 12 → y = 192 – 6036 = 13236 = 113 = 323 Soal ini jawabannya soal 8Titik berat dari bangun bidang dibawah ini adalah …Contoh soal titik berat nomor 8A. 3/2 ; 4/5 cmB. 3/2 ; 2 cmC. 5/2 ; 5/4 cmD. 2 ; 4/5 cmE. 2 ; 7/4 cmPembahasan soal / penyelesaian soalPembahasan soal letak titik berat nomor 8Letak titik berat koordinat x sebagai berikut.→ x = x1 . A1 – x2 . A2A1 – A2 → x = 2 . 12 – 2 . 412 – 4 = 2Letak titik berat koordinat y sebagai berikut.→ y = y1 . A1 – y2 . A2A1 – A2 → y = 1,5 . 12 – 1 . 412 – 4 = 74 Jawaban soal 9Koordinat titik berat bangun bidang dibawah ini adalah …Contoh soal titik berat nomor 9A. 1 ; 1B. 2 ; 1/2C. 2 ; 1D. 2 ; 1E. 2 ; 2Pembahasan / penyelesaian soalPembahasan soal letak titik berat nomor 9Titik berat koordinat x sebagai berikut.→ x = x1 . A1 – x2 . A2 – x3 . A3A1 – A2 – A3 → x = 2 . 12 – 2 . 2 – 2 . 212 – 2 – 2 = 2Letak titik berat koordinat y sebagai berikut.→ y = y1 . A1 – y2 . A2 – y3 . A3A1 – A2 – A3 → y = 1,5 . 12 – 0,5 . 2 – 2,5 . 212 – 2 – 2 = 112 Jawaban C.
Semua benda yang ada di permukaan bumi dipengaruhi oleh percepatan yang mengarah ke pusat bumi yang disebut gravitasi disimbolkan g. Percepatan inilah yang menyebabkan benda bermassa mengalami gaya berat yang arahnya ke pusat bumi. Gaya Berat W = m x g Sebuah benda dapat sobat anggap tersusun atas partikel-partikel berukuran kecil yang mempunyai berat. Resultan dari berat partikel-partikel kecil itu membentuk resultan gaya berat yang mempunyai titik tangkap. Titik tangkap dari resultan gaya tersebut disebut titik berat benda. Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa titik berat suatu benda merupakan titik tangkap resultan semua gaya berat yang bekerja pada setiap partikel penyusun benda tersebut. Bagaimana Menetukan Titik Berat Suatu Benda? Coba sobat perhatikakan gambar di bawah di atas. Misalkan ada sebuah benda tegar yang sobat bagi-bagi menjadi beberapa bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian tersebut kemudian kita sebut dengan partikel. Jika kita namakan partikel tersebut partikel 1,2,3,…, n dan masing-masing memiliki berat W1, W2, W3, …, Wn dan masing-masing memiliki titik tangkap gaya berat di x1,y1,x2,y2,x3,y3,….,xn,yn. Setiap partikel akan menghasilkan suatu momen gaya terhadap titik asal koordinat yang besarnya sama dengan perkalian gaya berat massa x g dikali dengan lengan momennya x. 1 = W1 . x1 2 = W2 . x2 3 = W3 . x3 n = Wn . xn Sekarang kita akan coba menentukan koordinat gaya berat W yang akan menghasilkan efek yang sama dengan semua pada semua partikel-partikel yang menyusunnya. Dari momen gaya total yang dihasilkan oleh W yang bekerja pada titik berat misal xo dirumuskan o = W. xo = W1 . x1 + W2 . x2 + W3 . x3 + … + Wn . xn karena W = W1+ W2+ W3+ … + Wn maka didapat rumus titik berat benda seandainya benda dan sumbu-sumbu pembandinganya sumbu x dan sumbu y diputar 90 derajat maka gaya gravitasi akan berputar 90 derajat pula. Tidak ada perubahan sedikitpun pada berat total benda. Tetapi besarnya momen gaya dari tiap partikel akan berubah karena lengan momennya bukan lagi jark x dari titik pusat melainkn jarak y dari titik pusat. Jika titik berat benda pada sumbu y adalah yo maka cara menentukan posisi yo bisa menggunakan rumus Dari kedua rumus di atas, sobat bisa perhatikan kalau dari rumus W = sehingga W1 = W2 = dan seterusnya dengan demikian variable g dapat kita coret sehingga kita bisa mencari titik berat benda dari massa partikel dengan menggunakan rumus Keterangan Rumus xo = absis x dari titik berat benda yo = ordinat y dari titik berat benda mi = massa partikel ke-i xi = absis titik tangkap dari partikel ke-i yi = ordinat titik tangkap dari partikel ke-i Titik Berat Benda Homogen Berdimensi Tiga Ada hubungan antar massa dan volume m = ρV dengan ρ adalah massa jenis benda. Dengan demikian untuk setiap partikel m1 = ρ1 . v1, m2 = ρ2 . v2, dan seterusnya, sehingga absis dari titik berat benda dapat dihitung dengan rumus karena ρ rho benda sama, maka bisa dicoret, menghasilkan persamaan Untuk memudahkan sobat mencari titik berat dari benda ruang dimensi tiga berikut tabel rumus Titik berat benda pejal homogen berdimensi tiga Silinder Pejal yo = 1/2 t v = 1/2 πR2 t t = tinggi silinder R = jari-jari lingkaran alas Prisma Pejal Beraturan Letak titik berat z pada titik tengah garis z1 dan z3 yo = 1/2 l V = luas alas x tinggi z1 = titik berat bidang alas z2 = titip berat bidang atas l = panjang sisi tegak v = volume prisma Limas Pejal Beraturan yo = 1/4 TT’ = 1/4 t V = 1/3 x luas alas x tinggi TT’ = t = tinggi limas beraturan Kerucut Pejal yo = 1/4 t V = 1/3 πR2 t t = tinggi kerucut R = jari-jari alas Setengah Bola yo = 3/8 R V = 4/6 πR3 R = jari-jari bola Contoh Soal Misal sobat punya sebuah benda pejal yang tersusun dari 2 buah bangun yaitu sebuah balok dan sebuah limas segi empat dengan bentuk seperti gambar di bawah ini Bangun I = kubus homogen dengan rusuk 10 m Bandun II = limas pejal homogen dengan tinggi 8 m dana alas sesuai gambar Pertanyaannya, dimana letak titik berat dari benda pejal tersebut? a. 5,93 m dari alas bawah kubus d. 6 m dari alas bawah kubus b. 5 m dari alas bawah kubus e. 6,47 m dari alas bawah kubus c. 4,5 m dari alas bawah kubus Jawab Kita uraikan masing-masing bangun Bangun I Kubus y1 = 1/2 x panjang rusuk y1 = 1/2 x 10 = 5 m Volume = 10 x 10 x 10 = 1000m3 Bangun II Limas Karena titik berat kita hitung berdasarkan suatu acuan tetap titik 0,0 dan ditanyakan titik berat dari bawah alas kubus maka, y2 = 10 + 1/4 tinggi limas lihat gambar y2 = 10 + . 12 y2 = 12 m Volume = 1/3 x 10 x 10 x 8 = 800/3 = 266,67 m3 Titik berat dari alas bawah kubus yo = + yo = 5000 + 3200/1000+266,67 yo = 8200/1266,67 = 6,47 m Jadi letak titik berat benda adalah 6,47 meter dari alas bawah kubus. Okey sobat, lain kesempatan kita akan bahas juga mengenai titik berat benda untuk benda homogen dua dimensi, benda beruang, dan juga kurva homogen.
cara menghitung koordinat titik berat